Bakat adalah aktifitas yang disukai anak yang berasal dari internal dirinya biasanya terlepas dari pengaruh lingkungan. Bakat anak akan muncul jika dia menyukai sebuah aktifitas dan dilakukan berulang-ulang. Namun tidak semua aktifitas yang disukai anak tersebut bisa disimpulkan sebagai bakat. Bisa jadi dia hanya mengikuti tren atau mengikuti temannya. Nah, mungkin para orang tua masih sedikit bingung untuk mengetahui bakat anaknya. Berikut ini ada alternative cara yang sangat sederhana untuk mengetahuinya, yaitu AMINKAN (Amati, Intensifkan, Tampilkan).
- Amati
Bapak Ibu silahkan amati kegiatan sehari-hari yang paling di senangi anaknya. Kegiatan yang sering diulang-ulangi dilakukan. Biasanya kalau sudah melakukan kegiatan itu, anak-anak sampai lupa lapar, lupa pulang, atau tidak mau dihentikan. Misalnya bermain musik, sepak bola, berlarian, atau bermain game. Sebagian dari orang tua biasanya akan memarahi atau melarang anaknya melakukan kegiatan tersebut jika sampai lupa makan atau lupa pulang. Iyakan Bapak Ibu? he…he… Padahal bisa jadi dari kegiatan yang disenangi anak-anak kita tersebut menjadi cikal bakal bakatnya. Nah, yang perlu Bapak Ibu lakukan adalah dengan mengintensifkan.
- Intensifkan
Maksudnya adalah coba ikutkan anak Bapak Ibu pada kursus/les privat/klub atau bentuk pelatihan intensif lainnya kegiatan yang paling disenangi tersebut. Saat ini sudah banyak lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang membuka jasa kursus atau bimbingan belajar. Seperti kursus menari, menggambar, coding, renang, dan lain sebagainya. Ada yang berbayar maupun yang gratis. Jika anaknya suka corat-coret (menggambar), ikutkan kursus menggambar atau desainer. Jika anaknya gemar bermain bola, daftarkan di sekolah sepak bola (SSB). Kemudian perhatikan bagaimana tanggapan atau sikap anak kita. Jika anak cepat bosan ikut kursus atau bimbingan tersebut bisa jadi itu bukan bakatnya, ia hanya ikut-ikutan teman atau tren saja. Namun kalau anak merasa senang dan bersemangat, maka coba langkah selanjutnya, yaitu tampilkan.
- Tampilkan
Coba ikutkan anak Bapak Ibu pada ajang kompetisi atau perlombaan yang sejenis dengan kegiatannya itu. Sangat banyak kegiatan-kegiatan perlombaan atau kompetisi yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Bapak Ibu bisa bertanya di sekolah, mencari di media online/sosial maupun media cetak tentang ajang kompetisi tersebut. Jika ia bisa juara atau mendapatkan nominasi, kemungkinan besar itulah bakat anak Bapak Ibu.
Menurut Munif Chatif (2012), ciri-ciri bakat anak antara lain: aktifitas yang disukai tidak bisa dibatasi, memunculkan banyak momen spesial, merasa nyaman melakukan aktifitas, menjadi pembelajar yang cepat, menghasilkan karya, anak menyukai unjuk penampilan.
Dan yang lebih penting adalah biarkan anak kita berkembang atau bercita-cita sesuai bakat/potensinya. Jangan paksakan kemauan kita pada anak-anak kita. KARENA DUNIA KITA SUDAH TIDAK SAMA DENGAN DUNIA ANAK KITA. Semoga bermanfaat.