POSO, KABARINSPIRASI – Bupati Poso Verna GM Inkiriwang melepas ekspor durian beku ke Tiongkok dan Thailand, kemarin. Pelepasan ekspor dilakukan langsung dari kawasan buah durian di desa Pandanaya Kecamatan Pamona Selatan tepatnya di Desa Pandajaya Kecamatan Pamona Selatan. Ekspor durian beku seberat 6 ton dilakukan oleh PT. Rumah Buah Indonesia melalui Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Kepala Dinas Pertanian Poso, Suratno mengatakan bahwa PT Rumah Buah Indonesia baru beroperasi di kabupaten Poso kurang lebih satu setengah bulan atau sejak awal puasa ramadhan 1444 hijriah lalu. Tapi demikian perusahaan tersebut telah mengekspor durian beku dengan jumlah yang sangat signifikan, yaitu sebanyak 240 ton durian kupas beku atau setara dengan 1.000 ton buah segar berkulit. “Dan PT. Rumah Buah Indonesia ini akan terus beroperasi di kabupaten Poso. olehnya pada puncak acara festival Agribisnis di Pamona Selatan perusahaan nya berkenan menandatangani MOU dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian Poso. Bahkan bila diberikan kesempatan mereka akan membangun pabrik di Poso untuk mengolah durian hasil panen petani untuk pasar ekspor,” terangnya.
Dibilang Suratno, potensi buah durian di Pamona Selatan sangat besar. Terhitung, selama musim panen periode Januari-Mei 2023, sudah lebih dari 4.000 ton durian yang dikirim ke luar daerah maupun ekspor. Peredaran uang yang dihasilkan pun cukup besar mencapai lebih dari Rp 80 milyar. “Dan bulan Agustus-September akan panen lagi,” tukas dia.
Menurut Suratno, PT Rumah Buah Indonesia bukan satu-satunya perusahaan yang membeli produk durian di Poso. Tercatat ada sekitar dua belas perusahaan baik lokal maupun regional dan nasional. “Jadi selain perusahaan yang beralamat di Bandung Jawa Barat ini, di sini ada juga perusahaan lokal Panda Jaya bernama Ikan Segar juga sudah mengirimkan buah durian segar berkulit sebanya 1.500 ton ke Jakarta dan gudang besar Palu. Ada pula para pengepul lokal yang bermitra dengan Matahari departemen store hingga lima milyar rupiah setahun belanja durian di daerah ini baik segar maupun beku (Frozen),” sebut Suratno.
Masih kata Suratno, durian bukanlah satu-satunya komoditi pertanian yang ada di wilayah Pamona Selatan. Namun banyak komoditi lain yang dihasilkan petani. Antara lain yakni jengkol dan buah manggis. Produk ini sudah dikirim ke pasar induk Kramat Jati Jakarta melalui Makassar dengan jalan darat dan laut.
Bupati Poso dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada petani durian di Pamona Selatan yang produksi tanamannya sudah merambah ekspor luar negeri. Dia juga mengapresiasi panen durian yang melimpah sebagai hasil kerja petani yang sangat baik. “Sektor pertanian masih menjadi harapan, bahkan menunjukkan dapat bertahan, ketika ekonomi Indonesia mengalami resesi dan terkontraksi minus 2,07 persen tahun 2019, sektor pertanian justru bertumbuh. Ketika ekonomi tumbuh negatif, bahkan resesi, sektor pertanian seterusnya tumbuh positif dari tahun 2020 sampai sekarang,” ujar Verna. (yan)