JAKARTA, KABARINSPIRASI – Pertanyaan mendasar publik pasti mengapa Provinsi Sulawesi Tengah mengusulkan percepatan pembangunan melalui peraturan presiden (Perpres). Apa yang subtansial secara geografis dan geopolitik dan sosial? Bahkan usulannya tak tanggung – tanggung sebesar Rp435 triliun lebih.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyebut bahwa secara politik pembangunan, Sulteng maha strategis dalam konteks kewilayahan. Yaitu berhadapan dengan ibukota negara baru atau IKN. Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kedua; Sulteng, kata gubernur saat ini menjadi perhatian dunia karena sumber daya alamnya. Ada delapan SDA yang fantastis. Sulteng, kata Cudy, sapaan akrab gubernur, adalah masa depan Indonesia.
Ketiga; Gubernur Rusdy Mastura meminta perhatian Presiden Joko Widodo dengan kebijakan afirmatif dengan menerbitkan Perpres Percepatan Pembangunan Sulteng dalam jangka lima tahun. Sehingga, upaya penyiapan anggaran berbasis perencanaan pembangunan memperoleh legitimasi di semua kementerian di masa depan.
Senin, 01 Nopember 2022, gubernur didampingi Kepala Bappeda dan sejumlah pejabat eselon II bertemu Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko di kantor KSP Jakarta.
Draf Perpres kata gubernur berbasis pembangunan ekonomi klaster perwilayahan. Antara lain; sesuai UU No 17 Tahun 2007 tentang RPJMN (2005-2025). Yang menitikberatkan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif wilayah didukung sumber daya berkualitas maka Sulteng penting melakukan pembangunan gerak cepat;
Kedua; Klaster perwilayahan di draf Perpres terdiri dari; klaster perkotaaan Pasigala, klaster Agropolitan (Bolipamuso dan Kawasan Pangan Nasional), klaster industri Morubang dan klaster wiasata bahari dan perikanan Balatoju;
Ketiga; seluruh segmentatif klaster memiliki peluang investasi sangat besar. Misalnya; peluang investasi di KEK Palu, Geowisata Segitiga Kebencanaan, Geowisata Palu Geopark City, pengembangan budidaya perikanan Udang Vaname, pengalengan ikan segar, pariwisata kepulauan, kawasan industri pertambangan emas dan nikel serta kawasan agro industri dan beberara peluang investasi lainnya.
Perpres Percepatan Pembangunan Sulteng diestimasi selama lima tahun menelan dana Rp435.377.870 triliun guna membiayai 1.799 program. Total anggaran itu bila diurai sebagai sumber pembiayaan investasi yaitu;
-APBD : Rp5.517.530 triliun;
-APBN: Rp117.638.630 triliun;
-KPBU: Rp94.956.730 triliun;
-SWASTA : Rp217.264.870 triliun.
Sedangkan nilai investasi berdasarkan klaster perwilayahan adalah : klaster Pasigala direncanakan Rp190.663.580 triliun; klaster Agropolitan Bolipamuso Rp151.947.790 triliun; Agropolitan KPN Rp10.681.610 triliun; klaster Morubang Rp35.997.120 triliun; klaster Balatoju Rp46.087.770 triliun;
Konten draft rencana induk Perpres kali ini lanjut gubernur mengakomodir Inpres No 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi. Diusulkan sebesar Rp5,8 triliun.
RESPON MOELDOKO
Kepala Stap Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi konsep dasar rencana usulan Perpres Percepatan Pembangunan Sulteng. Ia berjanji akan membahas dengan seluruh kementerian terkait guna melahirkan kebijakan strategis bersama. Mengingat Sulteng saat ini telah menjadi perhatian negara karena lompatan investasi akibat kekayaan SDA, lahan pertanian potensial dan letak yang strategis dengan IKN. ***