POSO, KABARINSPIRASI – Jumlah angka kemiskinan di kabupaten Poso telah menurun. Jika di tahun 2020 kemiskinan angkanya masih sebesar 15, 65 persen, maka sekarang turun 0,45 persen menjadi 15, 18 persen. Sumber data turunnya angka kemiskinan di dearah eks kinflik ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. “Saya sangat mengapresiasi kinerja Bupati, ibu dokter Verna GM Inkiriwang, dalam upaya menurunkan angka kemisminan di Poso. Dimana pada pemerintahan sebelumnya (2020) kemiskinan Poso masih di angka 15,65 persen, sekarang saat pemerintahannya berjalan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan Poso 0,45 persen menjadi 15,18 persen,” kata Ketua Komisi III DPRD Poso, Iskandar Lamuka, Rabu (7/12).
Menurut Iskandar, data penurunan angka kemiskinan Poso bukan abal-abal. Sebab sumber datanya berasal dari instanai berwenang, yakni BPS Poso. “Jika kita menggunakan data BPS, maka saat ini prosentase jumlah angka kemiskinan di Poso menurun,” tandas politisi partai Demokrat ini.
Dijelaskan Iskandar bahwa komitmen mengentaskan kemiskinan telah menjadi komitmen global yang menjadi bagian dari Sustainable Development Goals (SDG’s). Oleh karena itu menjadi kewajiban semua pihak untuk mendukung pelaksanaan program kemiskinan di masing-masing daerah.
“Bahwa pada akhir periode pemerintahan sebelumnya atau di tahun 2020 kemiskinan Poso berada di angka 15,65, namun saat ini angkat kemiskinan tersebut berhasil diturunkan di angka 15,18%. Capaian ini termasuk tinggi dari rata-rata angka penurunan kemiskinan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah,” tukas dia.
Dibilang Iskandar, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
“Saya apresiasi dan bangga pada hasil kerja Bupati Poso. Karena meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini , kita dapat menurunkan angka kemiskinan yang signifikan di angka 15,18%,” jelasnya.
Walaupun jumlah angkanya sudah menurun, Iskandar mengingatkan untuk tidak jumawa. Dia justru berharap kinerja dan upaya untuk mengentaskan kemiskinan terus di pacu sehingga angkanya bisa menurun lagi hingga 1 digit. “Kondisi ini perlu kita syukuri karena program penurunan kemiskinan oleh pemerintah, masyarakat, partai politik, LSM dan lembaga keagamaan terjadi dampak positif dengan terjadinya penurunan kemiskinan,” ungkapnya.
Iskandar berharap, angka kemiskinan di Poso terus bisa turun. Caranya tentu dengan mengoptimalkan program-program yang sudah berjalan dengan baik. “Dan, perlu dibuatkan pusat ekonomi baru yang bukan hanya bergantung pada sumber daya alam. Tapi juga ekonomi kreatif,” tutup dia. (yan)