POSO, KABARINSPIRASI – Da’i Polri yang tergabung dalam Satgas II Prefemtif Operasi Madago Raya terus memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya radikalisme dan terosrisme dikalangan remaja atau kaum milinial. Kali ini, pemahaman soal dua paham berbahaya tersebut di sampaikan saat melakukan kegiatan safari Jum’at di Masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongi, Desa Sintuwulemba, Kecamatan Lage, Jum’at (11/11). Kepada santri dan masyarakat, da’i Polri meminta untuk menjauhi paham radikal dan terosime karena bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Sebaliknya, santri dan masyarakat di ajak untuk menyebarkan rasa kasih-sayang kepada sesama. “Agama islam yang dibawah oleh Rasullah Muhammad SAW adalah agama rahmatan lil alamin, yang artinya rahmat bagi seluruh alam, saling kasih sayang kepada seluruh mahluk ciptaan-Nya,” kata Ipda Ilham Sriwan dalam khutbah Jum’atnya. Dia lalu mengajak santri, jamaah, dan masyarakat Sintuwulemba untuk meneladani akhlak nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Semantara itu, Kasat Binmas Polres Poso, Iptu Faizal Kadir, kepada santri Pondok pesantren Wali Songo, mengajak untuk terus tekut belajar dan memahami ajaran agama secara benar. Karena bilang dia, dengan pengetahuan agama dapat menjadi landasan atau pondasi untuk membentuk perilaku dan kepribadian yang baik, sehingga lahirlah seorang santri yang menguasai iman dan taqwa (Imtaq) serta lmu pengetahuan (iptek) yang baik pula.
Kepada para pengasuh Ponpes, dia mengajak bekerjasama untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban Poso sehingga bisa terus dalam situasi aman dan kondusif. “Agar terus mengawasi santri-santri apabila ada santri yang tidak sesuai dengan kurikulum yang diajarkan oleh pondok pesantren,” pinta Kasat Binmas Faizal. (yan)