POSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, Provinsi Sulawesi Tengah sukses memecahkan Rekor MURI. Rekor MURI di peroleh setelah warga berhasil memasak sebanyak 7.000 batang nasi bambu (disebut warga Poso dengan nama Inuyu) di ajang Festival Danau Poso (FDP), Jum’at (21/10).
Inuyu atau nasi bambu adalah nasi bercampur santan yang dimasak dengan cara di bakar dalam potongan ruas bambu muda. Memasak inuyu untuk memecahkan rekor MURI di moment FDP ini merupakan ide bupati Poso, Verna GM Inkiriwang yang melibatkan puluhan warga dari 7 Kecamatan di Poso.
Stevent (35), salah satu warga yang ikit memasak inuyu, mengatakan 7.000 ruas bambu inuyu yang di bakar menghabiskan 3,5 ton beras ketan dan 2.100 butir kelapa. Pembakaran inuyu di lokasi FDP menjadi pusat tontonan warga.
Direktur Operasional MURI, Ngadri kemudian menyerahkan sertifikat pencatatan rekor MURI kepada Bupati Verna Inkiriwang yang didampingi Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, dan disaksikan Kepala Kanwil Kemenhukham Sulteng, Max Wabrau, Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Diah Agustiningsih, Pj. Sekda Poso, Frits Sampurnama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Poso, Dedriawan Talingkau, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ngadri menyampaikan, nasi bambu atau inuyu merupakan salah satu menu utama masyarakat Poso saat merayakan Padungku. Padungku sendiri merupakan tradisi budaya ucapan syukur masyarakat Poso yang di rayakan setiap tahun usai masa panen tiba. Tradisi budaya masyarakat suku Pamona ini telah berlangsung secara turun temurun.
“Sehingga inuyu ini sudah menjadi icon daerah dan perlu dilestarikan dengan pencatatan rekor dunia MURI sebagai bagian dari kearifan lokal budaya daerah untuk mendukung pengembangan dunia pariwisata Poso,” bilangnya.
Bupati Verna mengaku sangat bersyukur dan bangga atas pemecahan rekor MURI memasak 7.000 inuyu. Dia pun mengapresiasi semua pihak, khususnya masyarakat, yang terlibat langsung dalam pencapaian rekor MURI tersebut. “Kekayaan serta kearifan budaya lokal (daerah) harus tetap kita jaga dan pertahankan,” bilangnya. (yan)