JAKARTA – Para perempuan diingatkan untuk mempelajari seluk beluk tentang monopause. Dengan begitu agar lebih siap saat memasuki masa monopause, dan tahu cara menjaga kesehatan diri.
“Itu (menopause) harus dipelajari ketika masih muda. Karena mempelajarinya itu harus sebelum terjadi menopause,” kata Anggota Komnas Perempuan Retty Ratnawati di Jakarta seperti dikutip dari laman sulteng.antaranews.com pada Rabu 19 Oktober 2022.
Menurut dia, mempelajari monopause adalah hal penting, agar perempuan mengetahui tanda-tanda menopause hingga perubahan kondisi psikologis yang terjadi saat memasuki masa menopause.
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi ketika wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun.
“Tanda-tanda menopause itu ketika satu tahun sudah tidak menstruasi, kadang-kadang bisa sampai satu setengah tahun,” ujarnya.
“Itu (menstruasi) masih datang dan pergi. Terus tiba-tiba (perasaan) bisa jadi sensitif banget ya. Kalau kita menyadari ini, kan respons kita akan jadi berbeda,” sambungnya.
Retty mengatakan, dengan memahami bahwa masa menopause akan terjadi, perempuan juga akan lebih berupaya menjaga kesehatan dirinya.
“Jangan sampai menopause dulu, baru memperhatikan kesehatan. Itu sudah terlambat,” kata Retty.
Hari Menopause Sedunia 2022 yang diperingati pada 18 Oktober mengangkat tema Cognition and Mood atau “Kognisi dan Suasana Hati”.
Menurut dia, tema ini mengingatkan masyarakat perempuan bahwa masa menopause pasti akan terjadi pada perempuan dan ini merupakan hal normal.
“International Menopause Society (IMS) mengangkat tema ini dengan tujuan menyebarkan kesadaran tentang kondisi menopause yang bisa mempengaruhi perempuan seiring dengan bertambahnya usia,” kata Retty. ***